Sudah sebulan lebih saya tidak update blog nih, yah maklum masih jadi karyawan dan memang di kantor sedang hectic ditambah baru-baru ini saya sakit berbarengan sama suami huft. Pergantian tahun 2020 kemarin saya dan suami berlibur ke 3 kota di pulau Jawa, yaitu kota Semarang, Jogjakarta dan Batu Malang tapi benar-benar baru sempat update blog lagi sekarang. Pejalanan kami tempuh dengan jalur darat menggunakan mobil pribadi, selama 7 hari dan kami berangkat dari kota Jakarta. Saya akan menceritakan pengalaman liburan saya ini di tiap masing masing kota ya.
Keesokan harinya saya ngotot banget ingin mencoba jajanan hits di semarang, Leker Paimo. Sampai di lokasinya melihat orang banyak sekali yang antri, agak ragu sih sejujurnya tapi ya sudah kadung disitu dan penasaran banget sama rasanya jadi yasudah relain antri. DUA JAM KEMUDIAN baru deh pesanan saya jadi. Katanya sih karena itu sedang holiday seasons jd luar biasa ramenya (ada yang beli 70 pcs seorang). Ekspektasi saya sudah melambung tinggi terbang jauh dilangit gitu kan dan saat dicoba… hmmm biasa saja hahaha eh tapi ini selera masing masing yaaaa, untuk lidah saya mungkin kurang cocok tapi banyak yang bilang ini enak. Tidak mungkin orang rela antri dan beli berpuluh puluh pcs kalau tidak enak kan? Logikanya seperti itu.. tapi menurut saya pribadi sih biasa aja, mungkin karena adonannya berbeda dari leker-leker lainnya dan rasanya unik jadi banyak yang suka.
Tempat berikutnya hanya menjadi tempat singgah sebentar untuk hunting foto haha (iya hamba konten akutu) yaitu Kota Lama Semarang, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Saya merasa kecewa dan tidak puas dengan perjalanan di kota semarang ini, kecewa karena menghabiskan waktu yang sangat sebentar hanya untuk ngantri Leker Paimo hahaha. Alhamdulillah sekali sebulan kemudian berkesempatan untuk mengunjungi Semarang lagi.
Di Gedong Songo ini kita bisa melihat 8 candi yang tersebar di bukit-bukit, lho kenapa namanya Songo? songo kan artinya sembilan? saya pun tak tahu, rekan kerja suamiku yang ikut ke tempat wisata ini mengatakan konon katanya jumlah candi nya memang ada 9 namun yang kasat mata hanya 8 ya enatah lah bagaimana kebenarannya. Teman-teman ada yang tau dan bisa mengoreksi pernyataan tersebut? tulis di kolom comment ya..
Dari pintu masuk, untuk mencapai tempat candi-candi tersebut harus dilakukan dengan jalan kaki dan medan yang menanjak. Kalau merasa tak mampu berjalan nanjak kamu bisa sewa kuda kok. Saya mah setrong menolak naek kuda tapi cuma mampu melihat 3 candi saja hahahaha yang setelah itu turun bukit lagi. Asli capek juga loh betis kenceng hahaha, kalau kurang tertarik melihat candi kamu bisa santai sebentar di Ayanaz Gedong Songo. Saya tidak mampir ke Ayanaz karena rame sekali agak malas kalau banyak orang gitu.
Menghirup udara sejuk di perbukitan dan pemandangan hijau yang memanjakan mata saja sudah cukup membuat hati bahagia ya ternyata. Walaupun betis cenat-cenut tapi hati bahagia sih terbayarkan lah, kalau kamu laper saat berjalan-jalan tak perlu khawatir karena banyak warga setempat yang menjual makanan. Makanan yang dijual pun beragam, ada jagung rebus, sosis bakar, mie instan dan masih banyak lainnya.
1. Tahu Baxo bu Pudji
2. Bandeng Presto Juwana
3. Lumpia Basah dan Kering (lupa merk nya)
4. Mochi Gemini (ini nyesel banget cuma beli sedikit 😢)
Intinya begitu memang kalau jalan sama suami, lebih banyak kulineran dibanding ke tempat wisatanya. Makanan dan oleh-oleh pun tak ada satu pun yang sempat di foto, aduh ini selalu lupa sih. Saya dan suami kalau sudah lihat makanan apa lagi yang menggugah selera tuh udah bawaannya mau makan aja gitu jadi tidak sempat di foto deh.
Memilih untuk menginap disini karena baca-baca review hotel ini memiliki kolam renang paling tinggi se Indonesia, hmmm oke kan? tapi sayang nya saya gak sempat berenang tuh (-__-") Kamarnya cukup nyaman dan fasilitasnya lengkap, saya tidak mengambil paket dengan breakfast jadi tidak sempat mencicipi rasa makanannya. Harganya sekitar 600 ribu untuk standard room, harga tersebut tergolong tinggi karena saat saya kesana sedang musim liburan, letaknya cukup strategis dan mudah ditemukan selain itu ukuran kamarnya cukup luas.
2. HA-KA Hotel Semarang
Hotel ini letaknya strategis sekali, dekat dengan simpang lima dengan fasilitas yang memadai dan breakfast yang enak! Saat itu saya dapat harga sekitar 350 ribu an permalam dengan tipe kamar deluxe queen bed. Saya sangat puas dengan pelayanan hotel ini, parkirnya valet, kamarnya bersih, wifinya kencang dan tidak hilang-hilang, makanannya pun enak. Sepertinya jika saya berkesempatan untuk datang ke Semarang lagi, saya akan memilih untuk menginap disini lagi.
Semarang 2D1N (Desember 2019)
Perjalanan dari Jakarta menuju Semarang memerlukan waktu sekitar 5 jam, sebelum sampai di Semarang kami mampir ke Kendal untuk mengunjungi saudara dari suami yang terkena musibah. Kami sampai pukul 7 malam di Semarang, check in Hotel kemudian mencari makan malam, hotel yang kami pilih adalah Star Hotel Semarang. Teman-teman saya menyarankan untuk makan malam di pasar Semawis.Sesampai di pasar semawis, tiba-tiba hujan turun dan kami tidak membawa payung. Apes nya lagi nih warug-warung nya banyak yang sudah tutup entah karena hujan atau makanan yang sudah habis. Cukup kecewa sih, tapi mau bagaimana lagi? Sudah terlanjur disini, jadi kami hanya membeli beberapa cemilan dan kembali ke hotel.Keesokan harinya saya ngotot banget ingin mencoba jajanan hits di semarang, Leker Paimo. Sampai di lokasinya melihat orang banyak sekali yang antri, agak ragu sih sejujurnya tapi ya sudah kadung disitu dan penasaran banget sama rasanya jadi yasudah relain antri. DUA JAM KEMUDIAN baru deh pesanan saya jadi. Katanya sih karena itu sedang holiday seasons jd luar biasa ramenya (ada yang beli 70 pcs seorang). Ekspektasi saya sudah melambung tinggi terbang jauh dilangit gitu kan dan saat dicoba… hmmm biasa saja hahaha eh tapi ini selera masing masing yaaaa, untuk lidah saya mungkin kurang cocok tapi banyak yang bilang ini enak. Tidak mungkin orang rela antri dan beli berpuluh puluh pcs kalau tidak enak kan? Logikanya seperti itu.. tapi menurut saya pribadi sih biasa aja, mungkin karena adonannya berbeda dari leker-leker lainnya dan rasanya unik jadi banyak yang suka.
Tempat berikutnya hanya menjadi tempat singgah sebentar untuk hunting foto haha (iya hamba konten akutu) yaitu Kota Lama Semarang, setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta. Saya merasa kecewa dan tidak puas dengan perjalanan di kota semarang ini, kecewa karena menghabiskan waktu yang sangat sebentar hanya untuk ngantri Leker Paimo hahaha. Alhamdulillah sekali sebulan kemudian berkesempatan untuk mengunjungi Semarang lagi.
Menikmati Golden Hours dia Kota Lama Semarang |
Semarang 3D2N (Februari 2020)
Perjalanan ke Semarang yang ke dua kali nya ini pun cukup singkat jadi saya gabungkan disini ya. Kali ini perjalanan kami bertujuan untuk kondangan, dan perjalanan juga ditempuh menggunakan jalur darat. Berangkat sore hari sepulang bekerja di hari jumat dan mampir untuk makan di The Tavern, lalu check in HAKA Hotel Semarang. Keesokan pagi nya kami menghadiri pernikahan kerabat suami saya dan bertemu dengan teman-teman dia yang lainnya setelah itu kami pergi ke Gedong Songo. Dari lokasi pernikahan, perjalanan ke Gedong Songo lumayan jauh, lebih dari 1 jam baru tiba di lokasi.Di Gedong Songo ini kita bisa melihat 8 candi yang tersebar di bukit-bukit, lho kenapa namanya Songo? songo kan artinya sembilan? saya pun tak tahu, rekan kerja suamiku yang ikut ke tempat wisata ini mengatakan konon katanya jumlah candi nya memang ada 9 namun yang kasat mata hanya 8 ya enatah lah bagaimana kebenarannya. Teman-teman ada yang tau dan bisa mengoreksi pernyataan tersebut? tulis di kolom comment ya..
Dari pintu masuk, untuk mencapai tempat candi-candi tersebut harus dilakukan dengan jalan kaki dan medan yang menanjak. Kalau merasa tak mampu berjalan nanjak kamu bisa sewa kuda kok. Saya mah setrong menolak naek kuda tapi cuma mampu melihat 3 candi saja hahahaha yang setelah itu turun bukit lagi. Asli capek juga loh betis kenceng hahaha, kalau kurang tertarik melihat candi kamu bisa santai sebentar di Ayanaz Gedong Songo. Saya tidak mampir ke Ayanaz karena rame sekali agak malas kalau banyak orang gitu.
Menghirup udara sejuk di perbukitan dan pemandangan hijau yang memanjakan mata saja sudah cukup membuat hati bahagia ya ternyata. Walaupun betis cenat-cenut tapi hati bahagia sih terbayarkan lah, kalau kamu laper saat berjalan-jalan tak perlu khawatir karena banyak warga setempat yang menjual makanan. Makanan yang dijual pun beragam, ada jagung rebus, sosis bakar, mie instan dan masih banyak lainnya.
Pemandangan menentramkan hati di Gedong Songo |
Menikamati udara sejuk di Gedog Songo |
Oleh- Oleh Khas semarang
Saya sangat senang belanja oleh-oleh di semarang hahaha biasanya cuma bisa nitip sama siapapun yang ke semarang tapi akhirnya bisa merasakan kalap belanja sendiri di toko nya langsung. berikut oleh-oleh khas semarang yang saya beli:1. Tahu Baxo bu Pudji
2. Bandeng Presto Juwana
3. Lumpia Basah dan Kering (lupa merk nya)
4. Mochi Gemini (ini nyesel banget cuma beli sedikit 😢)
Intinya begitu memang kalau jalan sama suami, lebih banyak kulineran dibanding ke tempat wisatanya. Makanan dan oleh-oleh pun tak ada satu pun yang sempat di foto, aduh ini selalu lupa sih. Saya dan suami kalau sudah lihat makanan apa lagi yang menggugah selera tuh udah bawaannya mau makan aja gitu jadi tidak sempat di foto deh.
Review Hotel di Semarang
1. Star Hotel SemarangMemilih untuk menginap disini karena baca-baca review hotel ini memiliki kolam renang paling tinggi se Indonesia, hmmm oke kan? tapi sayang nya saya gak sempat berenang tuh (-__-") Kamarnya cukup nyaman dan fasilitasnya lengkap, saya tidak mengambil paket dengan breakfast jadi tidak sempat mencicipi rasa makanannya. Harganya sekitar 600 ribu untuk standard room, harga tersebut tergolong tinggi karena saat saya kesana sedang musim liburan, letaknya cukup strategis dan mudah ditemukan selain itu ukuran kamarnya cukup luas.
Kamar Satar Hotel Semarang |
Pool area Star Hotel Semarang |
2. HA-KA Hotel Semarang
Hotel ini letaknya strategis sekali, dekat dengan simpang lima dengan fasilitas yang memadai dan breakfast yang enak! Saat itu saya dapat harga sekitar 350 ribu an permalam dengan tipe kamar deluxe queen bed. Saya sangat puas dengan pelayanan hotel ini, parkirnya valet, kamarnya bersih, wifinya kencang dan tidak hilang-hilang, makanannya pun enak. Sepertinya jika saya berkesempatan untuk datang ke Semarang lagi, saya akan memilih untuk menginap disini lagi.
Ha-Ka Hotel Semarang |