Lombok Sweet Escape - Desa Sade, Kuta Mandalika, Bukit Meresse, & 3 Gili (Trawangan, Meno, & Air)

October 19, 2019

Kalau kalian baru pulang liburan pasti ada temen/kerabat yang nanya-nanya kan, ok ini Frequently Asked Questions (FAQ's) ke orang yang baru pulang liburan:

  1. Kemaren liburan kemana aja? 
  2. Ngapain aja disana? 
  3. Habis berapa tuh liburan? 
  4. Pesawat apa? Pake tour gak? 
Nah untuk itulah Saya membuat postingan sebelumnya Lombok Sweet Escape, Itinerary and Budgeting for 4D3N. Mudah-mudahan bisa membantu rasa penasaran dan juga jadi referensi apabila teman-teman juga ingin berlibur kesana. Oiya, Saya pergi ber 4 dengan teman-teman Saya. Nah Sekarang saya ingin berbagi pengalaman selama di Lombok, perjalanan dimulai dari sesampai kami tiba di lombok dan dijemput oleh travel. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Desa Sade. 

Desa Sade


Warga pengrajin kain tenun di Desa Sade

Desa ini merupakan cerminan suku asli Sasak Lombok, terdapat 150 kepala keluarga yang terdaftar di desa ini. Mereka masih tinggal di rumah tradisional yang disebut Bale, mereka memeluk agama Islam. Oh iya udah tau kan ya kalau lombok itu punya sebutan Pulau Seribu Masjid? Muslim traveler gak perlu khawatir untuk menemukan masjid sangatlah mudah. Lanjut, jadi ada tradisi unik yang suku sasak lakukan, yaitu mengepel lantai rumahnya dengan kotoran kerbau, Saya sempat masuk kedalam rumah salah satu warga desa Sade, anehnya tidak tercium bau kotoran di dalam rumahnya.

Didalam salah satu rumah warga Desa Sade
Adapula adat lainnya di Lombok adalah kawin lari, jadi pria yang menginginkan seorang wanita dan apabila keluarga wanita tersebut tidak setuju, maka wanita tersebut akan "diculik" atau disembunyikan oleh pihak laki-laki. Apabila keluarga wanita tidak dapat menemukan wanita tersebut dalam jangka waktu 1 malam, maka keluarga wanita harus merestui dan menikahkan mereka. Kriteria wanita yang bisa dinikahi hanyalah bagi mereka yang sudah bisa menenun, untuk itu seluruh wanita di desa ini wajib bisa menenun. hasit tenunan juga dapat dijadikan sebagai sumber mata pencharian mereka.

Pohon Cinta (kata warga setempat)

Saat akan melanjutkan perjalanan kami disuguhkan kopi yang dibuat oleh warga setempat. Gak Bohong, no kaleng-kaleng, kopinya enak banget. Saya juga membeli baju yang terbuat dari kain tenun yang berwarna-warni dan memang diproduksi langsung oleh warga sekitar.

Kuta Mandalika

Pantai Kuta Mandalika

Disini kami hanya berfoto sebentar dan melanjutkan perjalanan. Teman-teman perlu tahu nih mulai tahun 2021, Mandalika ditunjuk menjadi tuan rumah balap MotoGP selama 5 tahun. Konstruksi nya pun saat ini sedang berjalan.

Sirkuit motoGP-Raja Drone ID

Bukit Meresse 

Setelah puas foto-foto di Kuta Mandalika, Kami menyaksikkan sunset di Bukit Meresse and the view was mesmerizing! Sepertinya sunset paling bagus yang pernah Saya lihat itu disini, karena dari bukit Meresse ini kita bisa melihat matahari tenggelam diantara bukit-bukit dan lautan. Spot fotonya juga gak kalah OK.

Sunset point di Bukit Meresse

Explore 3 Gili (Trawangan, Meno, & Air) 

Diperjalanan dari penginapan di daerah Senggigi menuju pelabuhan kami melewati jalan yang terkena imbas dari gempa lombok beberapa waktu yang lalu. Agak sedih melihatnya, banyak rumah warga dan fasilitas umum yang hancur akibat gempa, tapi pembangunannya sedang dikerjakan kok dan kita juga sudah bisa melihatnya saat itu.

Jadi arti dari kata Gili itu sendiri adalah Pulau, sebenarnya kami hanya singgah di Gili Trawangan saja, sedangkan Gili meno dan Gili air hanya kami lewati sambil naik kapal dan snorkelling. Kami menggunakan kapal feri umum untuk nyebrang ke Gili Trawangan, saat itu ombaknya lumayan terasa dan mengguncang kapal yang kami naiki. Sesampainya di Gili Trawangan kami gak mau buang-buang waktu, jadi kami langsung berangkat lagi dengan kapal yang sudah di booking oleh travel agent kami menuju spot snorkelling.

Gak ada foto di laut maupun snorkelling 😭

Haya Saya dan 1 teman Saya yang bernama Nandita saja yang berhasil melewati seasick selama perjalanan, 2 orang lainnya yaitu Widia dan Flora tidak sanggup menahannya hahaha jangan tanya apa yang terjadi ya 😂. Widia masih ikut snorkelling di 1 spot tapi begitu pindah spot lainnya, dia tak bisa ikut. Flora yang sejak awal sudah seasick memutuskan tidak turun (cuma dia yang pakaian renangnya masih kering)

Setelah puas snorkelling sampai keling, kami kembali ke Gili trawangan untuk mengganti pakaian dan makan siang. Kami menikmati waktu sesaat sebelum pulang sambil menyantap ice cream. Gili Trawangan ini ramai sekali didatangi turis mancanegara, jadi gak heran klo disitu banyak bar dan sampai malam pun tetap ramai.

Bersama dengan team @lombokbingung

Sayangnya kami harus kembali ke sengigi lagi karena kapal hanya boleh berlayar sampai pukul 5 sore karena ombaknya akan semakin kencang. Di perjalanan pulang Alhamdulillah ombak tidak terlalu kencang dan kapal yang kami naiki pun lebih besar jadi bisa mengurangi seasick. Perjalanan dari lombok utara ke Gili Trawangan hanya sekitar 20 menit saja. Oiya, jasa travel agent yang kami gunakan ini memiliki konsep travel friendly, they actually act like our friends haha mungkin itu alasan kenapa kami pun nyaman dengan pelayanan yang mereka berikan.

Pantai Malaka

Menyaksikkan sunset di atas bukit Pantai Malaka

Dari Gili Trawangan, kami mampir di pantai Malaka untuk melihat sunset dan menikmati makan malam di pantai pandanan kemudian kembali ke resort.

Terima kasih sudah membaca blog ini, semoga bermanfaat. 😊

_Isma_

You Might Also Like

45 komentar

  1. Fix!
    Bulan depan harus bisa sampe ke destinasi e Gili ini.

    Meskipun hanya sekedar untuk menikmati senja sejenak saja sih. Tapi, sepertinya senja disana bikin kangen deh.

    ReplyDelete
  2. Kalo baca Gili Trawangan pasti keinget novel Tere Liye.

    Itu kawin lari, mau gak mau ortu bakal merestui ya kalo sudah begitu.

    ReplyDelete
  3. Gambar sunsetnya bagus banget... semoga kesampaian ke lombok...tahun lalu pernah berencana ke sana...tapi karena lain hal jadi ketinggalan..hiks

    ReplyDelete
  4. Mbak ulasannya ok banget. Filter pada foto juga ok, pake preset apa mbak? Hehehe. Intinya sih Wonderful Indonesia

    ReplyDelete
    Replies
    1. ikut nimbrung kalo ngobrolin filter, filternya apa nih mba keren-keren fotonyaaa :) duh tapi emang view pemandangan alamnya indah banget ya mba disitu jadi no filter pun no problems

      Delete
  5. Bagus² yaa mbak...foto²nya... Menampilkan eksotisnya wisata negeri seribu masjid, Lombok. Adat istiadat yg unik yaa kl gak direstui ortu anak perempuannya diculik, huhuu...

    Tfs Mbak

    ReplyDelete
  6. Nah itu aku engga ngerti, kenapa bikin sirkuit di Mandalika ya? Merusak lingkungan ga sih?
    Minimal kan ada polusi suara lah...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hmmm. pernah kepikir gak mba sumber pendapatan warga lombok itu dari mana?
      kemarin saya sempat diskusi sama travel agent yang membawa kami, mereka bilang lombok itu bergantung dengan pariwisatanya. pasca gempa pendapatan mereka menurun drastis, mulai dari nelayan, penenun, sampai ke penjual biji kopi. harapannya dengan adanya balap motogp disana bisa membantu meningkatkan perekonomian.

      kalau soal merusak lingkungan atau polusi mudah-mudahan sudah ada peraturan dan pengendaliannya dari pemerintah setempat :)

      Delete
    2. Iya memang PAD Lombok dari pariwisata. Pernah ke sana kok. Suka ama mutiaranya. Walopun beli engga yang juta-juta sih. Hehe...
      Semoga sih sirkuitnya memang berkualitas tracknya, jadi memang terpakai untuk lomba. Belum pernah kan soalnya wisata seperti ini...

      Delete
  7. Jalan-jalan seru banget. Memang ya nama Lombok sudah hits jadi tempat kunjungan wisata. Semoga saya punya kesempatan untuk menjejak kaki disana.

    ReplyDelete
  8. Lombok memang selalu ngangenin euyyy, aku ga dapat sunset dan sunrise di lombok waktu hujan, wkwkwk keceh kak jadi pengen balik lagi ke lombok euyy

    ReplyDelete
  9. Melihat view pemandangan dari dron kok terlihat gersang dan panas gtu ya kak disana?

    Apa cuaca dilombok memang gersang gtu ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya karena curah hujan disana rendah sekali. dan saat saya kesana memang sedang kemarau. bukit marese yg seharusnya hijau pun saat itu gersang.

      Delete
  10. Fotonya kece2 banget mba, bikin pengen travelling ke lombok. Sama sumba tuh bucket list aku juga. Thanks ya review pengalaman travelling ke lombok, noted kalo nanti kesana.

    ReplyDelete
  11. Sunset di Bukit Merese selalu terbayang-bayang di mata. Eaaaa. Indah banget ya mbaaa, Lombok. Aku yg tinggal di sebelahnya aja (Bali) belum pernah ke sana. Kekeke. Makasih ulasannya mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah deket banget itu. katanya bisa naik kapal laut dari bali dan perjalannya gak sampe 4 jam katanya.. boleh dicoba tuh mba..

      Delete
    2. Iya mba. Ceritanya begitu, nyobain naik kapal laut, cuma 4 jam kurang kok. Cuma ya ituuuu, daku keburu hamidun deh, akhirnya 2 tahun lalu batal ke sana. Kekeke.

      Delete
  12. Uwooo Uwooo alhamdulillah mb Isma bisa punya quality time bersama temen2 se genk :D

    Konten liburan ceria dengan foto2 tone peach gini memang enak untuk dibaca dan berasa seperti ikut kedalam cerita!

    ReplyDelete
    Replies
    1. uwuuu uwuuu, alhamdulillaah bisa mempererat persahabatan bagai kepompong ini.

      terimakasih mas.

      Delete
  13. Aku tahun lalu ke Lombok sendirian, Kak
    Sempat mengunjungi Sade juga, sayangnya ke bukit meresenya ga pas sunset soalnya pagi2 ke sana, dan karena sendirian ga ada yg motoin
    sedih

    ReplyDelete
  14. Nggak ke pantai seger deket pantai kuta mbak. Recomended bgt iu. Btw lombok emang berasa surga ya mbak

    ReplyDelete
  15. Hwaaa aku ngiler ih, semoga suatu hari nanti bisa trip lombok hehehe. Penasaran banget sama Desa Sade dan Pantai Kuta Mandalika. Aku dulu ngiranya karena ada kata "Kuta" nya ini di Bali hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. idem, mbak. pengen ke lombok supaya bisa menikmati pantai Kuta Mandalika dan menjelajah desa Sade. thanks itenerarynya bisa jadi gambaran kalau mau ke sana

      Delete
  16. Nengok bentuk rumah dan pohonnya macam di Afrika gitu deh. Tapi tempatnya benar-benar memesona ya

    ReplyDelete
  17. "Snorkling sampai keling."
    slogannya oke nih, Mba hehehe

    Saya pernah nih lihat liputan soal rumah yang dipel dengan kotoran kerbau. Koq bisa ga bau ya? apakah karena udara disana panas?

    ReplyDelete
  18. Baru tahu saya kalau di Lombok itu kawin lari "legal" karena ada adatnya ya. Well, Lombok kan memang pernah dapat award sebagai destinasi wisata halal ya. Rekomendasi sekali untuk muslim traveler.

    ReplyDelete
  19. Asyik bener liburan ke Lombok. Bisa kalap belanja kain di Desa Sade. Semoga suatu saat saya bisa traveling ke sana.

    ReplyDelete
  20. Fotonya imdah dan modelnya cantik-cantik kayak pose untuk majalah mode saka soalnya modis semua.
    Saya suka foto matahari terbenamnya. Lomvok memang menakjubkan.
    Baca ini jadi tahu sisi lain budaya dan adat istiadat Lombok yang unik.

    ReplyDelete
  21. Ini salah satu tempat yg pengen aku kunjungin tahun depan. Doain kesampaian yak.

    ReplyDelete
  22. Hmmm... preset fotonya menggoda nih.. jadi bikin lebih indah tulisannya ya..karena foto juga mendukung. Thanks for share mbak..

    ReplyDelete
  23. Huaaaa sunset di Merese itu cantik sekali ternyata. Waktu aku ke sana siang hari, lagi terik-teriknya bersinar itu matahari, super panaaaaaas
    Kayaknya aku harus ngulang ke sana biar dapat sunset kece itu deh

    ReplyDelete
  24. Kain tenun Lombok cantik-cantik dan unik warna serta desainnya, jadi pengen ke sana juga untuk memikmati alamnya sekaligus borong oleh-oleh khas.
    Senang lihat fotonya yang cakep dan hasilnya tajam, jadi bisa ikut menikmati panoramanya berkat foto yang bercerita.

    ReplyDelete
  25. Fix. 2021 traveling ke Lombok. Nonton balapan Moto GP.

    ReplyDelete
  26. Hahaha mau pake banget. Kalo bisa ada penjelasan bujetnya mba

    ReplyDelete
  27. Desa Sade bikin aku makin pengen banget main ke Lombok, trus menikmati sunset di Merese juga keren banget itu. Makasi ya, Mbak udah berbagi cerita dan foto-foto yang cantik. Doakan aku ya biar suatu hari bisa main ke Lombok

    ReplyDelete
  28. Beberapa tahun lalu saya pernah berkunjung ke desa Sade, saya langsung terpukau dengan keramahan masyarakat disana,karena salah satu dari sahabat saya berasal dari desa Sade jadi saya merasakan hidup beberapa hari menjadi orang lokal desa Sade.

    ReplyDelete
  29. MasyaaAllah ... indah sekali sunsetnya. Sungguh mendamaikan melepas penat di sana.

    ReplyDelete
  30. Membersihkan lantai dengan kotoran kerbau? haha jadi penasaran nih gimana prosesnya.

    Baca cerita ini makin mupeng buat bisa piknik sekeluarga ke lombok

    ReplyDelete
  31. DEsa Sade, membawa saya pada kenangan zaman dahulu, ketika ekonomi di Lombol masih termasuk kecil pertumbuhannya. Saya sebagai pendatang sangat menikmati jalan-jalan dan kulineran di sana. Sekarang pastilah sudah berbeda, dan pariwisata lebih tergarap.

    Duh, beneran pengen ke sana, saya.

    ReplyDelete
  32. Ada pesona menarik yang gak bisa diungkapkan dengan kata-kata yang ditawarkan oleh Lombok. Pantainya, sunsetnya, masyarakatnya, tarikan wisata lainnya. Lombok ini adalah gems nya Indonesia. Berlian. Ah, kapan kita ke Lombok?

    ReplyDelete
  33. Lombok oh lombok tidak pernah henti"nya selalu membuat takjub dan pantas saja lombok di desa sade jadi tempat lokasi favorit untuk destinasi wisata

    ReplyDelete
  34. Sudah Banyak yang teman teman ku bercerita tentang keindahan Lombok, bahkan ada yang ngajakin. Sayang sekali pada eaktu itu belum ada tiket untuk pergi dan pulangnya. padahal semua akomodasi dan penginpan ditanggung teman karena emang rumahnya disana.

    Setelah baca cerita disini jadi terbayang dan hasrat untuk ke lombok kembali bergejolak.

    ReplyDelete